MALANG – Tradisi tedak siten atau turun tanah merupakan salah satu prosesi penting dalam adat masyarakat Jawa. Tradisi ini berlaku bagi bayi yang baru menginjakkan kaki pertama kali di tanah. Melambangkan perjalanan hidup si anak, hingga menuju dewasa kelak. Seperti siang ini, prosesi tedak siten digelar di pelataran Candi Jago, Tumpang, Kabupaten Malang. Prosesi mudun
MALANG – Mewujudkan budaya berliterasi di masyarakat, khususnya remaja dan kaum muda desa, Desa Gondowangi Kecamatan Wagir menggagas sebuah Festival Literasi Desa yang berlangsung hari Sabtu kemarin(12/11). Jika selama ini literasi hanya berkutat di lingkungan akademis, diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat desa juga mampu mengembangkan budaya berliterasi. “Festival Literasi Gondowangi ini adalah wujud kepedulian terhadap pengembangan
MALANG – Kesenian wayang kulit merupakan salah satu kebudaya yang hingga kini masih Tetap di lestarikan oleh masyarakat indonesia khususnya masyarakat JawaTimur, salah satunya seperti yang dilakukan komunitas GATRA yang menggelar pagelaran wayang seiklasnya. Dalam rangka memperingati hari wayang dunia, acara ini digelar di cafe pustaka um. Selain untuk memperingati hari wayang dunia, acara ini
MALANG – Sebanyak 4.000 lebih penari Sanduk meramaikan Hari Jadi ke-15 Kota Batu, Jumat (28/10). Pegiat kesenian tradisional ini pun diberangkatkan langsung Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, dari depan Balai Kota Among Tani. ER, sapaan akrabnya, menyambut baik keikutsertaan pegiat Sanduk dalam perayaan Hari Jadi Kota Batu. “Sanduk sudah menjadi ikon Kota Wisata Batu. Ke
BATU – Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso ingin adanya wisata budaya lokal di Kota Batu. Hal itu ia katakan saat membuka pameran budaya Gebyar Sura Agung Nuswantara, di Balai Desa Punten, Bumiaji, Kota Batu, Rabu (28/9).
Wayang Topeng merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang bisa dibilang berasal dari Malang. Wayang Topeng Jabung menjadi salah satu yang masih bisa eksis sampai saat ini. Grup Wayang Topeng Jabung diduga sudah mulai ada sejak Indonesia masih dalam cengkraman Kolonial Hindia-Belanda. Adalah Pak Rusman, orang pertama yang diyakini sebagai pemimpin grup yang berdiri pada
